Ketika umat Islam di tanah air sering kali mendengar istilah “Umroh Mabrur dan Mabruroh”, mungkin banyak yang bertanya-tanya umroh mabrur dan mabruroh artinya apa? Apakah amal yang disebut dalam frase tersebut? Apakah Islam itu hanya tentang beribadah? Atau apakah iman itu hanya tentang percaya kepada Allah?
Simak selengkapnya makna dari kata tersebut pada ulasan artikel berikut ini!
Daftar isi
Arti Umroh yang Mabrur
Umroh mabrur adalah istilah dalam bahasa arab yang merujuk pada pelaksanaan ibadah umroh yang diterima dan diberkahi oleh Allah SWT. Istilah ini menggambarkan bahwa seseorang yang menunaikan umroh telah melaksanakan semua praktik dan tata cara ibadah dengan sungguh-sungguh, ikhlas, dan sesuai dengan ajaran Islam.
“Umroh yang mabrur” merujuk pada umroh yang diterima dan diberkahi oleh Allah SWT. Istilah “mabrur” berasal dari kata Arab “بر” (bar) yang berarti “berkat” atau “diterima dengan baik.” Jadi, umroh yang mabrur artinya adalah umroh yang dilakukan dengan ikhlas, tulus, dan sesuai dengan ajaran Islam.
Sebuah umroh dianggap mabrur jika dilakukan dengan niat yang tulus, penuh keikhlasan, dan mematuhi segala ketentuan yang berlaku. Selain itu, umroh yang mabrur juga mencakup perilaku yang baik dan berbakti kepada sesama selama perjalanan di tanah suci. Umroh yang mabrur diharapkan membawa berbagai keberkahan, pengampunan dosa, dan penerimaan doa oleh Allah SWT. Umumnya, umroh yang mabrur juga diikuti dengan perubahan positif dalam perilaku dan spiritualitas seseorang setelah kembali dari tanah suci.
Arti Umroh Mabrur dan Mabruroh
Umroh Mabrur dan Mabruroh Artinya Apa? Sebagai pemula dalam mencari pemahaman ini, mari kita berangkat dari sebuah hadist, yang diriwayatkan oleh HR Bukhari dan Muslim, ketika seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Apakah amal yang paling utama?” Jawab Rasulullah, “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Tanya orang tersebut, “Lalu apa lagi?” Rasul menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Kemudian ditanya lagi, “Lalu apa lagi?” Jawab Rasulullah, “Yaitu Haji Mabrur.”
Dalam kitab suci Al-Quran dan Hadis, Haji Mabrur dan Umroh Mabrur merujuk pada ibadah yang diterima oleh Allah SWT, dilakukan dengan niat yang tulus dan sejalan dengan syariat Islam. Sementara itu, Mabrur dan Mabruroh keduanya memiliki arti yang sama, yaitu “diterima” atau “direstui” oleh Allah. Meski demikian, Mabrur biasanya digunakan untuk pria dan Mabruroh untuk wanita.
Seorang sahabat bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, bagaimana kami bisa tahu bahwa umroh kami mabrur?” Rasulullah menjawab, “Apabila kamu mempercayai Allah dengan segenap hatimu, kamu meninggalkan keburukan, dan kamu berusaha untuk selalu menjaga sholatmu, maka itu adalah tanda bahwa umrohmu mabrur.”
Pentingnya Memahami Makna Mabrur dan Mabruroh
Umroh merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat disyukuri oleh umat Islam. Umroh menjadi ajang untuk merefleksikan diri, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada Allah. Namun, tidak cukup hanya berangkat umroh, kita harus berusaha untuk mabrur dan mabruroh dalam setiap aspek kehidupan kita.
Para Rasul telah menekankan pentingnya ibadah yang mabrur dan mabruroh. Ketika ditanya, “Apakah amal yang paling utama?” mereka selalu menekankan pentingnya iman dan ibadah yang diterima oleh Allah. Oleh karena itu, saat kita merenungkan, “Umroh mabrur dan mabruroh artinya,” kita juga harus bertanya pada diri sendiri, “Apakah amal dan ibadah kita mabrur dan mabruroh?”
Dengan memahami bahwa ibadah mabrur dan mabruroh bukan hanya tentang melakukan ritual, tapi juga tentang cara kita hidup dan berinteraksi dengan orang lain, kita dapat mulai menjalankan Islam dengan cara yang lebih mendalam dan bermakna.
Jadi, selanjutnya ketika kita berpikir tentang ‘Umroh Mabrur dan Mabruroh artinya, kita harus mengingat bahwa ibadah mabrur dan mabruroh mencakup tindakan dan perilaku kita sehari-hari. Itu berarti kita harus berusaha untuk selalu menjalankan perintah Allah dan menjauh dari segala larangan-Nya. Ia bukan hanya sebatas ritual ibadah haji atau umroh yang kita lakukan.
Bagaimana Bagi Orang yang Belum Berkesempatan Ibadah Umroh atau Haji?
Tetapi bagaimana dengan mereka yang belum berkesempatan untuk beribadah umroh atau haji? Apakah mereka tidak bisa mendapatkan pahala umroh mabrur dan mabruroh? Nabi Muhammad SAW memberikan jawaban yang menenangkan. Dalam sebuah hadist, ketika ditanya oleh seorang sahabat, beliau menjelaskan bahwa siapapun yang melakukan sholat sunnah rawatib, akan mendapatkan pahala seperti orang yang melaksanakan haji mabrur.
Sebagai umat Islam, kita harus selalu ingat pesan dari Rasulullah SAW, “Amal perbuatan itu tergantung niatnya”. Jadi, meskipun kita belum bisa melaksanakan umroh atau haji, kita bisa mendapatkan pahala yang sama dengan niat dan amal baik kita di setiap aspek kehidupan.
Pada akhirnya, kata ‘Umroh Mabrur dan Mabruroh’ merupakan simbol dari komitmen kita untuk menjalankan hidup sesuai dengan ajaran Islam. Ia bukan hanya soal ritual, tapi juga tentang bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, bagaimana kita memperlakukan mereka, dan bagaimana kita menjalani hidup kita sehari-hari.
Kita harus selalu berdoa dan berusaha agar setiap amal ibadah yang kita lakukan, baik itu umroh, haji, shalat, puasa, maupun amal lainnya, selalu mabrur dan mabruroh di mata Allah SWT. Semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk meraih haji mabrur dan umroh mabrur serta hidup yang mabrur dan mabruroh. Aamiin Allahumma Aamiin…
Semoga ibadah umrohnya “mabrur” berarti semoga ibadah umroh yang telah dilakukan diterima dan diberkahi oleh Allah. Istilah “mabrur” merujuk pada suatu amal ibadah atau perbuatan yang diterima dan mendapat keberkahan dari Allah. Jadi, ucapan “semoga ibadah umrohnya mabrur” mengandung harapan agar segala amal perbuatan, doa, dan ibadah yang dilakukan selama umroh diterima oleh Allah dengan sepenuh hati, dan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.