Untuk menjalankan ibadah haji, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar haji dianggap sah menurut ajaran Islam. Berikut adalah beberapa syarat utama yang harus dipenuhi:
- Islam: Calon jamaah haji haruslah seorang Muslim. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi mereka yang memiliki kemampuan fisik, mental, dan finansial.
- Akil Baligh: Calon jamaah haji haruslah telah mencapai usia akil baligh, yaitu usia dimana seseorang dianggap dewasa secara syar’i. Pada umumnya, ini berkaitan dengan mencapai usia pubertas.
- Berakal Sehat: Calon jamaah haji harus memiliki akal yang sehat, sehingga mampu memahami makna dan tujuan dari ibadah haji.
- Kebebasan: Calon jamaah haji harus melakukan ibadah haji secara sukarela dan tanpa tekanan dari pihak lain. Ibadah haji tidak sah jika dilakukan karena paksaan atau desakan dari orang lain.
- Kemampuan Fisik dan Kesehatan: Calon jamaah haji harus memiliki kemampuan fisik dan kesehatan yang memadai untuk menunaikan ibadah haji. Ini termasuk kemampuan untuk melakukan ritual-ritual haji, seperti thawaf, sai, serta menempuh perjalanan antar tempat-tempat suci.
- Kemampuan Keuangan: Calon jamaah haji harus memiliki kemampuan keuangan yang mencukupi untuk menunaikan ibadah haji, termasuk biaya perjalanan, akomodasi, makanan, dan keperluan lainnya selama di tanah suci.
- Keberatan: Jamaah haji harus bebas dari halangan yang menghalangi pelaksanaan ibadah haji, seperti utang yang belum diselesaikan atau tanggungan keluarga yang belum terpenuhi. Jamaah haji harus melaksanakan ibadah haji tanpa ada beban atau keberatan yang menghalangi pelaksanaan haji secara sempurna.
- Tidak Dalam Ihram: Jamaah haji harus tidak dalam keadaan ihram saat tiba di Miqat, yaitu batas tempat yang ditentukan untuk memulai ihram sebelum memasuki wilayah suci Makkah.
Memenuhi syarat-syarat ini merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa ibadah haji dilakukan dengan benar dan diterima di sisi Allah SWT.
