Percayakan perjalanan umroh di bulan agustus bersama Ilfa Travel
yang telah berpengalaman memberangkatkan Jamaah ke Tanah Suci sejak 2014.
Sold Out!
Rp28.900.000
Ilfa halal tour sebagai travel umroh terpercaya telah mengantongi izin umroh dari PPIU dan sudah dipercaya oleh lebih dari 2000 jamaah.
Nikmati fasilitas hotel yang nyaman (*3, *4, *5) dengan fullboard makanan Indonesia dan dekat dengan Masjid.
Anda akan didampingi oleh ustad & muthowif profesional, berpengalaman, dan ramah.
Kami menjamin garansi uang kembali jika tidak jadi berangkat umroh.
Setelah musim haji 2024 berakhir, banyak umat Muslim yang memilih untuk melaksanakan ibadah umroh. Umroh setelah musim haji menjadi pilihan karena suasana di Tanah Suci relatif lebih tenang dan tidak seramai saat puncak haji. Selain itu, fasilitas dan pelayanan juga lebih mudah diakses karena jumlah jamaah yang lebih sedikit.
Umroh setelah musim haji memungkinkan jamaah untuk lebih khusyuk dalam melaksanakan ibadah. Cuaca di Arab Saudi setelah musim haji biasanya lebih sejuk dibandingkan dengan musim haji yang jatuh pada bulan-bulan panas. Jamaah juga dapat menikmati suasana spiritual di Mekah dan Madinah dengan lebih leluasa, serta memperoleh pengalaman ibadah yang lebih intim.
Bulan Agustus di Arab Saudi masih merupakan bagian dari musim panas. Pada bulan ini, suhu di Mekah dan Madinah bisa sangat tinggi, mencapai puncaknya pada siang hari. Meskipun demikian, banyak jamaah yang tetap memilih bulan Agustus untuk melaksanakan umroh karena berbagai alasan, seperti cuti sekolah dan liburan musim panas di negara asal mereka.
Meskipun suhu panas, fasilitas di Arab Saudi sudah sangat memadai untuk menghadapi cuaca ekstrem. Jamaah disarankan untuk mempersiapkan diri dengan baik, membawa perlengkapan yang sesuai, seperti pakaian yang ringan dan nyaman, serta menjaga hidrasi dengan baik selama menjalani rangkaian ibadah.
Setiap bulan memiliki keunikan tersendiri untuk melaksanakan ibadah umroh. Namun, beberapa bulan sering dianggap lebih ideal karena kondisi cuaca yang lebih nyaman atau karena bertepatan dengan momen-momen istimewa dalam kalender Islam.
Bulan Ramadhan: Banyak jamaah yang memilih umroh di bulan Ramadhan karena pahala ibadah dilipatgandakan pada bulan suci ini. Suasana spiritual di Mekah dan Madinah juga sangat kental dan khusyuk.
Bulan Rabiul Awal: Bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW ini juga menjadi waktu yang populer untuk melaksanakan umroh, karena jamaah dapat mengenang dan memperingati perjalanan hidup Rasulullah di tempat-tempat bersejarah.
Bulan Dzulhijjah: Meskipun umroh di bulan ini tidak seramai saat haji, banyak jamaah yang memilih waktu setelah puncak haji untuk melaksanakan umroh karena kondisi yang lebih tenang.
Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah umroh biasanya bervariasi tergantung pada paket perjalanan yang dipilih dan kebutuhan jamaah. Secara umum, umroh dapat diselesaikan dalam waktu 7 hingga 10 hari.
Perjalanan Standar: Umumnya mencakup 9 hingga 10 hari, termasuk perjalanan ke dan dari Arab Saudi, serta kunjungan ke Mekah dan Madinah.
Perjalanan Singkat: Terdapat paket umroh yang lebih singkat, sekitar 7 hingga 8 hari, yang biasanya lebih padat dalam jadwal dan hanya berfokus pada rangkaian ibadah utama.
Perjalanan Panjang: Beberapa jamaah memilih paket yang lebih lama, hingga 14 hari atau lebih, untuk lebih menikmati suasana di Tanah Suci dan melakukan ziarah ke berbagai situs bersejarah di Mekah dan Madinah.
Dalam ajaran Islam, terdapat waktu-waktu tertentu di mana tidak disarankan untuk melaksanakan ibadah umroh, meskipun tidak ada larangan secara mutlak. Waktu-waktu tersebut adalah:
Hari Arafah (9 Dzulhijjah): Pada hari ini, fokus utama jamaah haji adalah wukuf di Arafah, sehingga disarankan untuk tidak melaksanakan umroh agar tidak mengganggu rangkaian ibadah haji.
Hari-hari Tasyrik (11-13 Dzulhijjah): Merupakan hari-hari setelah Idul Adha, di mana jamaah haji masih menjalankan rangkaian ibadah di Mina. Melaksanakan umroh pada hari-hari ini juga kurang disarankan.
Musim Haji: Secara umum, melaksanakan umroh saat puncak musim haji (8-13 Dzulhijjah) tidak disarankan karena kesibukan dan padatnya jamaah yang menjalankan ibadah haji.
Dengan memperhatikan waktu-waktu di atas, jamaah dapat memilih waktu yang lebih tepat untuk melaksanakan umroh, sehingga ibadah dapat dilaksanakan dengan lebih nyaman dan khusyuk.