Bagi seseorang yang hendak menjalani ibadah haji atau umroh harus mengetahui rukun terlebih dahulu. Urutan rukun umroh yang benar adalah memenuhi setiap rukunnya satu persatu tanpa ada yang terlewat. Antara rukun haji dan umroh pun ada perbedaannya. Penasaran? Simak selengkapnya pada ulasan artikel berikut.
Rukun haji dan umroh adalah serangkaian tindakan yang harus dilakukan oleh seorang muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji dan umroh.
Daftar isi
Urutan Rukun Umroh yang Benar
Ada 5 rukun umroh yang harus dipenuhi, antara lain:
1. Ihram
Ihram adalah niat dan memakai pakaian khusus untuk melaksanakan umroh. Pria mengenakan dua helai kain tanpa jahitan, sedangkan wanita mengenakan pakaian muslimah yang menutup aurat. Ihram dilakukan di miqat, yaitu tempat yang ditetapkan untuk memulai ibadah umroh atau haji.
2. Thawaf
Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Melakukan Thawaf dimulai dari Hajar Aswad, batu hitam yang menjadi titik awal thawaf. Saat thawaf, umat Islam menghadap Ka’bah dan berjalan searah jarum jam.
3. Sa’i
Sa’i adalah berjalan atau berlari-lari kecil antara dua bukit, yaitu bukit Safa dan Marwah, sebanyak tujuh kali. Sa’i dilakukan untuk mengenang perjuangan Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang mencari air untuk putranya, Nabi Ismail, di padang pasir.
4. Tahallul
Tahallul adalah pemotongan rambut atau mencukur rambut sebagai simbol keluar dari ihram. Pria biasanya mencukur seluruh rambut kepala, sedangkan wanita hanya memotong sejumput rambut sepanjang sekitar satu jari.
Setelah tahallul, seseorang dianggap telah menyelesaikan umroh dan kembali ke status normal.
5. Tertib
Rukun terakhir umroh adalah tertib. Tujuan dari rukun ini adalah para jamaah umrah harus melaksanakan semua rukun umroh satu per satu sesuai dengan urutan yang telah ditentukan. Jadi tidak bisa dilakukan sesuai dengan keinginan karena semua sudah ada aturannya.
Pelaksanaan rukun umroh ini harus dilakukan secara berurutan dan sempurna untuk memastikan ibadah umroh yang sah. Selain rukun umroh, ada juga beberapa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan, seperti berdoa, membaca Al-Qur’an, dan melaksanakan shalat sunnah.
Perbedaan Rukun Haji dan Umroh
Adapun perbedaan antara haji dan umroh terletak pada rukunnya yaitu:
1. Ihram
Sama seperti dalam umroh, ihram adalah niat dan memakai pakaian khusus untuk melaksanakan haji. Pakaian ini terdiri dari dua helai kain tanpa jahitan untuk pria dan pakaian muslimah yang menutup aurat untuk wanita. Ihram dilakukan di miqat.
Terdapat sunnah yang dapat dilakukan selama melakukan Ihram, antara lain:
- Mandi
- Menggunakan parfum atau wangi-wangian
- Memotong kuku dan merapikan rambut tubuh
- Memakai kain ihram berwarna putih
- Melakukan sholat sunnah ihram dua rakaat
2. Wukuf
Wukuf adalah berdiri di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah mulai terbit matahari hingga terbenam. Wukuf merupakan inti dari ibadah haji, dan tidak sah haji tanpa melaksanakan wukuf. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
“Haji itu hadir di Arafah. Barangsiapa yang datang pada malam hari jam’in (10 Dzulhijjah sebelum terbit fajar) maka sesungguhnya ia masih mendapatkan haji.” (HR At Tirmidzi)
Ketika melakukan wukuf di Arafah jemaah harus memperbanyak sholawat, berdzikir, dan berdo’a sesuai sunnah seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah.
3. Thawaf Ifadhah
Thawaf Ifadhah adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali setelah wukuf di Arafah. Tawaf ini dilakukan pada saat pelaksanaan haji, dan berbeda dengan tawaf umroh.
Ada sholat sunnah Thawaf yang bisa dilakukan di belakang Maqam Ibrahim. Jika tidak memungkinkan, bisa ditempatkan di dalam dan di luar Masjidil Haram.
4. Sa’i Haji
Menurut bahasa, Sa’i berarti berjalan. Dalam konteks haji, Sa’i adalah amalan bolak-balik dari Safa dan berakhir di Marwah. Beberapa syarat melakukan sa’i antara lain sebagai berikut:
- Didahului dengan Tawaf
- Dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di Bukit Marwah
- Menyelesaikan tujuh kali perjalanan dari Bukit Safa ke Bukit Marwah dan sebaliknya dihitung sebagai satu kali perjalanan
- Dilaksanakan di tempat Sa’i
5. Tahallul
Tahallul dalam haji juga melibatkan pemotongan rambut atau mencukur rambut sebagai simbol keluar dari ihram. Proses ini sama seperti tahallul dalam umroh.
Standar bagi laki-laki adalah memotong rambut kepala hingga botak. Sedangkan jemaah wanita memotong rambut kepala dengan cara mengumpulkan rambut kemudian memotong rambut hanya sampai ujung jari.
Bagi jamaah yang tidak berambut, menempelkan pisau cukur di kepala dan menggosoknya adalah sunnah. Maka potongan rambut kepala tidak bisa diganti dengan rambut dari anggota tubuh lainnya.
6. Tertib
Tertib di sini maksudnya sebagai syarat bahwa pelaksanaan rukun haji harus dilakukan sesuai dengan tata cara dan urutannya. Dimulai dengan ihram hingga diakhiri dengan mencukur rambut.
Itulah informasi mengenai perbedaan rukun haji dan umroh, serta syaratnya dan urutan rukun haji dan umroh yang benar.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan bagi Anda yang berniat ingin melaksanakan haji maupun umroh semoga keinginannya segera terkabul. Aamiin Allahumma Aamiin.